Entah kalian mau bilang aku apa, gila, punya gangguan atau apalah.
Sejujurnya ...
aku sangat suka dan menikmati saat menginap di bandara dan saya sangat suka penerbangan subuh selain memang tiketnya biasanya lebih murah 50 -100 ribu. Baru-baru ini aku melakukannya lagi setelah tepat setahun yang lalu aku melakukan hal yang sama, yaitu menginap di bandara! Setahun yang lalu karena keterpaksaan sih sebenernya, soalnya waktu itu aku baru pulang dari Singapore dan sengaja ngambil penerbangan malam, biar paginya masih bisa keliling Singapore gitu hhe, nah ternyata penerbangan terakhir ke Balikpapan itu jam 8 malam mepet banget deh. Kalo misalnya balik ke kosan dan ambil penerbangan keesokan harinya pasti capek, jarak Soekarrno-Hatta (Soetta) dengan kosan (Depok) jauh banget huhu. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil penerbangan jam 04.00 keesokan harinya dan menginap beberapa jam di bandara! Ini pertama kalinya, saat bilang ke mama, mama awalnya nanya ini itu di sana aman atau gak? keadaannya gimana? setelah meyakinkan mama akhirnya beliau setuju yeay! (padahal diri sendiri sebenernya gak yakin ini aman atau gak, kan pertama kali -_-)
|
Suasana bandara di malam hari |
Beberapa kali searching mengenai pengalaman orang-orang yang pernah menginap di bandara Soetta, alhamdulillah sih dari yang aku baca gak ada yang mengalami hal buruk. Mayoritas orang-orang yang pernah menginap di Bandara menyarankan untuk menginap di musollah yang ada di terminal 1A, terminal 2, dan terminal 3 karena tempatnya enak dan nyaman. Tapi karena aku penerbangan dengan Citilink jadi harus nunggu di 1C dan terminal 1C itu jauh dari ketiga tempat tersebut. Tapi aku sempat survey tuh ke musollah 1A sekalian sholat isya. Aku nyobain jalan kaki dari 1C ke 1A huhu jauh banget ternyata (muka dan jalan gue udah kayak zombie), belum lagi kaki ini pegel banget karena jalan kaki mulu selama 3 hari (ceritanya backpacker) di negara tetangga.
Saat nyampe di musollah tersebut, engingeng! toiletnya kotor, dan tempatnya tertutup menurutku soalnya letaknya di belakang foodcourt gitu, beda banget sama musollah di terminal 2 dan 3. Lagian takut dosa ah jadiin musollah sebagai tempat untuk tidur! Gak banget! Nah, saat nyampe di sana memang aku liat udah ada beberapa orang (mayoritas pria) sudah siap siaga mengatur posisi untuk tidur. Selesai sholat aku langsung keluar dan balik lagi ke terminal 1C. Di depan terminal ternyata banyak kursi tunggu tapi karena banyak orang jadinya cuma satu kursi yang kosong, dengan gerak cepat aku langsung ambil posisi di sana hahah. dan yang duduk di belakangku mas-mas gitu deh hmm (jadi kursinya 2 dan posisinya saling membelakangi, bisa bayangin gak gimana bentuknya? bisa ya please :') Siap-siap dzikir aja sih semoga ga terjadi apa-apa saat nginep, sedikit (eh banyak deh) parno memang hhe. Terus mas-masnya kayak nanya-nanya, ya pertanyaan standar sih kayak "Tujuan ke mana?", "Penerbangan jam berapa?", aku jawab sesingkat-singkatnya biar gak ada pertanyaan buntutnya. Yes! setelah itu memang gak ada pertanyaan lanjutan tapi ... masnya lanjut merokok! Weks bete banget deh (larangan merokok di lingkungan bandara hanyalah mitos belaka)
Tapi gak lama setelah itu masnya pergi mungkin udah jadwalnya untuk berangkat, yah akhirnya bisa menghirup udara tanpa rokok lagi :) Awalnya gak mau tidur sampe jam 04.00 tapi kok ngantuk banget ya, akhirnya aku tidur setengah sadar gitu. Udaranya dingin banget untung bawa selimut kecil. Saat aku tidur, aku masih bisa denger panggilan untuk penerbangan ke beberapa kota (entah kenapa bagian ini yang aku suka) dan sepanjang malam juga ada satpam yang bolak-balik, jadi merasa aman banget.
Pokoknya suasana bandara bikin aku suka banget deh entah kenapa. Seneng aja gitu ngeliatin orang lalu lalang bawa koper dan tas ransel, seneng denger panggilan dari pengeras suara yang memanggil penumpang untuk boarding dan menginfokan mengenai penerbangan ke beberapa kota, seneng denger suara percakapan orang yang bahasannya "Mau ke kota apa", "Mau ke tempat siapa", "Penerbangan jam berapa", seneng ngeliatin mobil travel lalu lalang, dan seneng ngedenger suara seretan koper, dan suara gesekan alas kaki karena buru-buru pengen check in. Hahah. mungkin ada yang tau aku kena sindrom apa?
Dan setahun kemudian, gue melakukan hal yang sama lagi. Tapi kali ini di terminal 1B, kali ini nasib sedikit baik karena kiri kanan belakangku mba-mba dan ibu-ibu, dan sepertinya mereka orang yang baik. Jadi, beberapa kali aku menitipkan tas kepada mereka untuk sekedar ke Toilet atau bahkan keliling ngelitin terminal 1B hhe
Dan percaya atau gak, aku punya beberapa wishlist bandara yang ingin aku inapi di seluruh dunia dan beberapa di Indonesia (Ul, hidup kayaknya susah bener sih). Pengen banget untuk segera mewujudkannya hhe :)
Sedikit tips
1. Bagi teman-teman yang ingin menginap di Bandara dan bawaan gak banyak (misalnya cuma ransel doang) cobain deh shuttle bus gratis bandara. Lumayan keliling bandara dari terminal 1 sampe 3, aku sih suka hhe. Oh ya untuk terminal 1 A,B,C semuanya untuk penerbangan lokal, terminal 2 (favorite) itu untuk penerbangan ke LN dan untuk semua penerbangan oleh maskapai Garuda Indonesia, dan terminal 3 untuk penerbangan oleh maskapai Tiger Air, Air Asia dan Batik Air (kalau gak salah, mohon dibetulkan ya kalau salah).
2. Bawa cemilan yang banyak, majalah, earphone, dan hp dengan full batre biar gak bete.
3. Siapkan sarapan jika kalian gak naik maskapai penerbangan yang full service, aku sih biasanya udah nyiapin roti/cookies dan susu Be*r Brand Gold White Malt (soalnya enak banget!)
4. Walaupun di bandara banyak banget satpam yang lalu lalang, tapi kejahatan belum tentu gak akan terjadi loh. Sebaiknya sedikit berhati-hati untuk berkenalan dan mengobrol dengan orang yang baru kamu kenal di bandara. Jangan mau termakan bujuk rayu mereka, apalagi ajakan untuk membina rumah tangga. Cih! (apaan sih Aul)